Sejarah Pergerakan Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial IISIP Jakarta

 

Kondisi kampus Tahun 1997

Tahun 1997 dapat dikatakan sebagai masa-masa krusial mendekati reformasi di tahun 1998. Saat itu pergerakan mahasiswa mulai menemukan momentumnya walaupun masih mendapat tekanan yang sangat kuat dari rezim Soeharto, tak terkecuali di kampus IISIP Jakarta. Pada tahun-tahun tersebut, pergerakan mahasiswa di IISIP Jakarta atau yang lebih dikenal dengan nama lamanya STP (Sekolah Tinggi Publistik) mulai diwarnai oleh pembentukan-pembentukan berbagai organisasi mahasiswa, salah satunya adalah Himpunan Mahasiswa dijurusan kesejahteraan sosial.

            Dikalangan mahasiswa ilmu kesejahteraan sosial sendiri cukup memiliki kedekatan dengan mahasiswa dari lintas jurusan seperti politik dan administrasi bisnis. Hal itu ditandai dengan didirikannya organisasi Suara Kampus (SUAKA) yang banyak diisi oleh mahasiswa dari tiga jurusan tersebut. Organisasi yang agenda utamanya adalah diskusi tersebut, diinisiasi oleh Putragara yang menjadi tokoh penting berdirinya Hima Kessos.

Diproklamirkannya Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial

            Aktivitas para mahasiswa didalam organisasi SUAKA yang didirikan Putragara dapat dikatakan menjadi pemantik dari pendirian organisasi jurusan dikalangan mahasiswa kesejahteraan sosial. Sehingga kemudian, dengan didasarkan pada kebutuhan untuk memiliki tempat bernaung dan berproses bagi kalangan mahasiswa ilmu kesejahteraan sosial khususnya para aktivis organisasinya maka atas inisiasi Putragara dan persetujuan teman-teman mahasiswa Kessos saat itu, dibentuklah Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial atau saat itu disingkat Himaks pada hari senin, tanggal 3 februari 1997.

            Putragara menjadi ketua umum pertama saat itu langsung mengadakan konsolidasi organisasi dengan membentuk struktur kepengurusan. Namun saat itu, minimnya mahasiswa dijurusan kessos sendiri akhirnya tidak mampu mengisi kebutuhan proporsional SDM organisasi, sehingga kemudian banyak pos-pos didalam struktur kepengurusan diisi oleh mahasiswa dari lintas jurusan, untuk membantu menggerakan roda himpunan diawal pergerakannya.

Aksi ke DPR dan Terungkapnya IISIP Yang Tidak Terdaftar dalam Lembaga Akreditasi

Pada tahun yang sama, diselenggarakanlah demonstrasi Himaks bersama himapol saat itu untuk mengkritik dwifungsi ABRI yang dinilai menakutkan. Pada aksi tersebut, salah satu anggota aksi dari Himapol tetangkap dan kemudian masa bergerak ke DPR untuk memprotes penangkapan tersebut.

Pada saat itu terdapat momen menarik dimana ternyata para anggota DPR yang saat itu menemui mahasiswa, tidak menemukan data Kampus IISIP tetapi dengan data lama saat masih bernama STP. Dari situ terungkap bahwa selama ini IISIP tidak terdaftar dalam Badan Akreditasi Nasional. Pasca kejadian itu, akhirnya pada tahun 1998, IISIP mengajukan permohonan akreditasi. Hal yang juga menarik disini adalah, dokumentasi dari kegiatan mahasiswa yang menjadi salah satu syarat pengajuan akreditasi diisi oleh kegiatan kejurnalistikan yang dilakukan oleh Putragara melalui koran kampusnya.

Pasca Reformasi

Reformasi yang ditandai dengan jatuhnya rezim Soeharto pada bulan Mei 1998, menjadi tonggak awal bagi tumbuhnya kembali pergerakan - pergerakan mahasiswa di kampus yang selama orde baru dimatikan. ‘Back to campus’ sebagai slogan yang popular saat itu menjadi pemandu bagi para mahasiswa yang menjadikan kampus sebagai wahana baru bagi pergerakan mereka, bulan September ditahun yang sama, dalam hiruk-pikuk organ-organ mahasiswa di Kampus IISIP Jakarta, dilaksanakanlah Musyawarah Bersama (Mubes) mahasiswa kesejahteraan sosial pertama pasca reformasi yang menandai awal dari pergerakan Hima Kessos secara konsisten sampai saat ini.

Musyawarah Besar Mahasiswa Kesejahteraan Sosial tahun 1998

Disekitar bulan-bulan setelah reformasi bergulir, disaat itulah dapat dikatakan bahwa aktivitas keorganisasian mahasiswa di perguruan tinggi tengah berada dipuncaknya. Kondisi tersebut juga mewarnai kehidupan mahasiswa di kampus IISIP Jakarta. Pada bulan September tahun 1998, diadakanlah Musyawarah Besar mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial IISIP yang mana agendanya bukan hanya mendemisionerkan Ketua Umum Hima Kessos yang saat itu tengah dipimpin oleh Putragara, tetapi juga melakukan rekonseptualisasi arah gerak Hima Kessos setelah sebelumnya bisa dikatakan tidak berjalan efektif. Dari Mubes tersebutlah muncul tokoh bernama Bayanudin yang kemudian menjadi ketua umum.

Konsolidasi Organisasi Melahirkan Wacana-Wacana Baru Organisasi

Dengan terlaksananya Musyawarah Besar yang melahirkan kepemimpinan baru Hima Kessos, maka muncul pula wacana-wacana baru tentang arah gerak organisasi. Salah satu wacana yang paling berpengaruh besar dalam menjamin eksistensi hima masa diawal-awal tersebut adalah terkait metode pengkaderan dalam upaya melatih para calon-calon anggota Hima. Kemudian hal itu melahirkan Training Management Organization atau disingkat TMO. Training Management Organization merupakan medium orientasi dan pelatihan bagi calon-calon anggota Himpunan agar terbentuk pola pikir dan jiwa organisatoris mereka ketika menjadi aparat organisasi kelak. TMO pertama kali diselenggarakan sekitar 1 bulan Oktober tahun 1998.

Tak hanya soal pengkaderan, Hima Kessos terus mengepakan pergerakan dibidang sosial melalui program ‘Youth Ending Hunger’ dengan menggandeng mahasiswa dari berbagai kampus untuk membuat sekolah bagi anak-anak yang tinggal dipemukiman kumuh sekaligus pengembangan gizi mereka. Kegiatan tersebut dilakukan dibeberapa tempat dan bahkan sempat mendapat atensi dari UNICEF.

Selain melakukan konsolidasi internal, hima kessos IISIP juga mengadakan konsolidasi eksternal dengan menjadi salah satu inisiator dari terselenggaranya Kongres Nasional Mahasiswa Kesejahteraan Sosial tahun 1999 yang diikuti oleh hampir semua kampus yang terdapat jurusan kesejahteraan sosial. Kegiatan tersebut tercatat dihadiri oleh Kementerian Sosial saat itu. Kendati demikian, dinamika kepentingan yang kuat menyebabkan kongres tersebut tidak melahirkan kesepakatan apapun.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPENGURUSAN HIMPUNAN MAHASISWA KESEJAHTERAAN SOSIAL INSTITUT ILMU SOSIAL ILMU POLITIK (IISIP) JAKARTA PERIODE 2020/2021

HIMA KESSOS IISIP JAKARTA MELAKUKAN KUNJUNGAN KE DESA MALASARI